2
ARTI STRATEGI

Strategi menentukan bermacam-macam segi dari pelayanan seorang utusan Injil di masa depan, misalnya, pola pelayanan, bentuk dan kekuatan gereja yang akan muncul.

Strategi mementukan golongan yang mau dicapai, misalnya desa atau kota. Di suatu negara, tim membentuk banyak klinik kesehatan di pedalaman, tetapi tidak berhasil dalam penginjilannya. Di negara lain, mungkin pedalaman yang lebih terbuka, sehingga pedalaman yang harus diutamakan dan gereja yang dibuahkan akan sesuai dengan kebudayaan orang pedalaman. Menurut seorang pengamat, tim mestinya melayani di kota dimana penduduk lebih terbuka kepada ide baru, sehingga mungkin terbuka kepada Injil. Di tempat lain, suatu tim memilih daerah desa dan berhasil membuka banyak gereja di antara golongan petani. Kemudian mereka menyadari bahwa gereja desa tidak mungkin menginjili orang golongan atas di kota, karena secara ekononomi maupun kebudayaan mereka jauh berbeda.

Strategi tentang pola pelayanan berperan pula. Misalnya, pernah ada suatu yayasan yang pelayanannya bersifat pemuridan pribadi dan kelompok pemahaman Alkitab; mereka tidak menekankan pelayanan khotbah dalam kebaktian biasa. Dan pilihan itu membuahkan gereja dengan warna tertentu dan berkaitan dengan eklesiologi, kriteria untuk menerima tenaga baru, penempatan tenaga, pemakaian uang, dlsb.

Strategi selalu harus dibedakan dari taktik. Kedua istilah ini berlatar belakang militer, dan arti yang sebenarnya tidak sama dengan pemakaian umum. Taktik berarti pemakaian tenaga atau alat pada skala kecil atau jangka waktu pendek; misalnya satu tank, satu seksi meriam, dlsb. Strategi berarti Prinsip-prinsip pengelolaan dan perencanaan secara keseluruhan untuk jangka waktu panjang. Seorang jendral dapat memikirkan batalyon atau brigade, dan puluhan meriam dan tank.

Pemain catur belajar kedua-duanya. Taktik berarti beberapa pindahan ke depan, sedangkan strategi menyankut pemikiran jauh ke depan, yaitu tujuan utama dan cara mengakhiri permainan dengan mengalahkan lawan.

Sebagai contoh strategi militer, dalam gambar ini dua tentara sedang berperang. Kekuatannya seimbang (masing-masing tiga batalyon), tetapi letaknya dan susunannya berbeda.

Tentara mana yang mungkin menang? Mengapa?

Secara missiologis, taktik dapat berarti pemakaian tenaga secara peorangan (misalnya PI pribadi atau pembukaan suatu jemaat baru), sedangkan strategi berarti perencanaan garis besar secara keseluruhan. Sebagai contoh, banyak kemenangan dalam PI (yaitu taktik) dapat hilang jika pada tingkat strategi belum ada program pembukaan gereja atau pelayanan pemuridan. Kekalahan dalam strategi selalu menjadi kekalahan yang besar-besaran.

Kadang-kadang orang harus memilih di antara tugas yang bersifat taktik atau tugas yang bersifat strategis. Walaupun tugas taktik juga penting, sering lebih bijaksana memilih yang strategis. Tugas strategis adalah seperti pengungkit; tenaga yang sedikit dapat menghasilkan banyak. Misalnya, bila seorang dosen mencetak beberapa hamba Tuhan setiap tahun, ia memperbanyak tenaganya dan mungkin saja menjadi lebih efektif daripada sesorang yang setia melayani sendirian.

Logistik adalah bidang lain yang berkaitan dengan strategi. Logistik adalah ilmu tentang cara mengatur persedian bahan agar kebutuhan tenaga di lapangan selalu dicukupi. Apabila yayasan mempunyai tenaga yang baik, yang ditempati di wilayah yang sangat terbuka kepada Injil, pelayanannya masih dapat gagal apabila mengalami kekurangan makanan, minuman, komunikasi, alat-alat, tenaga penolong, dlsb. Dalam misiologi, komunikasi dan tenaga penolong adalah yang terpenting.

Perjanjian Baru memberi bermacam-macam ajaran tentang strategi, terutama dalam Kisah Para Rasul. Sayang sekali, penelitian sudah menghasilkan banyak pendapat, tetapi tidak semuanya dapat diketahui dengan pasti. Paling tidak pola pelayanan Paulus jelas dalam Kis. 13, 14, 15:36 s/d 20:38. Paulus ingin menjangkau daerah-daerah baru. Bila pertama kali masuk kota ia mulai dengan menginjili orang Yahudi. Kalau Injil ditolak, ia menginjili orang bukan yahudi. Dengan hasil dari penginjilan, ia membentuk kelompok, melatih dan memuridkan tenaga pemimpin, lalu berangkat. Sesudah itu, ia masih menolong jemaat dengan doa, surat, dan kunjungan.

Strategi yang baik merupakan siklus. Tujuan-tujuannya disiapkan untuk jangka waktu pendek, dan dinilai secara teratur. Hasil dari penilaian tersebut dimanfaatkan untuk menyiapkan rencana baru.Dua prinsip lain terdapat dalam Injil. Lukas 13:6-9 mengajar bahwa pelayanan yang baik harus diubah kalau tidak ada hasil. Dalam Mt.25:14-20 terdpat prinsip bahwa strategi yang baik adalah sama dengan kesetiaan, dan mendatangkan hadiah kekal.

Tugas

  1. Dari daftar contoh di bawah ini, mana yang bersifat taktik dan mana yang bersifat strategi?
    1. Sdr A bersaksi secara pribadi kepada temannya.
    2. Tim membuat rencana pemakaian tenaga untuk lima tahun mendatang.
    3. Gereja lokal memutar film "Yesus" sebagai alat penginjilan.
    4. Tim mempertimpangkan ketoprak sebagai alat penginjilan di suatu desa tertentu.
    5. Salah satu anggota tim menyelidiki suatu propinsi untuk mencari bagian-bagian yang paling terbuka, dan bagian yang memungkinan paling banyak pos baru dimulai.
  2. Strategi seringkali diartikan sebagai "pendekatan." (Contoh, pembukaan jemaat, pendekatan lewat rumah sakit, mahasiswa theologia yang sedang praktek, pengutusan tim de daerah baru.) Apakah pendekatan sebaiknya digolongkan sebagai strategi atau taktik?
  3. Seandainya seorang pekerja ditempatkan di suatu tempat yang kurang terbuka terhadap Injil. Ia percaya bahwa tugusnya adalah untuk memberitakan Injil saja tanpa mengharapkan adanya petobat baru. Apakah Saudara setuju dengan sikapnya? Kalau tidak, Saudara memberikan nasehat apa kepadanya?
  4. Ukuran apa yang cocok untuk menilai sejauh mana suatu pelayanan sedang menggenapi Amanat Agung?

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Christian Leadership Letter, Missions Advanced Research and Communications Center, Monrovia California.

Dayton, Edward R. and Frazer, David A. 1981. `Strategy' in Ralph D. Winter and Steven C. Hawthorne (eds.) 1981. Perspectives on the World Christian Movement: A Reader William Carey Library, Pasadena, Ca.